Film ini adalah sekuel keempat Resident evil (setelah Nemesis 2002, Apocalypse 2004, dan Extinction 2007) yang disutradarai oleh Paul WS Anderson sekaligus penulis naskah cerita, yang juga menulis untuk keempat film dan menyutradai film pertamanya.
Pemeran: Alice (Milla Jovovich), Claire Redfield (Ali Larter), dan Chris Redfield (Wenthworth Miller).
Tulisan ini bukan mau ngasih summary, review, penilaian atau apalah, saya Cuma mau bikin coret-coret atas komen-komen usil saya saat dan setelah menonton film tersebut. Normalnya sih, saya Cuma sekedar bilang, “keren tuh film”, “seru juga”, “lumayan”, atau “okelah, nggak mengecewakan”. Tapi demi tujuan, mengasah kemampuan saya menganalisa (*tsaaaah) dan mengisi blog saya dengan isi yang agak sedikit lebih (apasih) berbobot, tercipta lah komen yang sangat lebih panjang dari biasanya.
Kalau dilihat dari pemeran tokoh wanita (tokoh utama wanita dalam film action yang biasanya di dominasi oleh pria), tokoh Alice, buat saya tidak terlalu memenuhi standar untuk dijadikan bahan objek ‘ejekan’ menyindir tentang perempuan sebagai alat, (walaupun tetap masih bisa sih) tidak seperti film seperjuangannya Tomb Raider, yang sama-sama bersekuel dan di ilhami dari video game, tokoh Lara Croft dapat habis di ‘telanjangi’ dengan muntahan sindiran bagaimana perempuan hanya dijadikan sebagai objek ‘pemuas’ penonton, yang tentunya diasumsikan dan di expects-i-kan adalah laki-laki. Berbeda dengan Lara Croft, Alice tidak memiliki bahan ‘sempurna’ cirri-ciri ‘perempuan’, which are rambut panjang, badan super seksi dengan baju ekstra minim dan ketat, tapi jelas Milla Jovovich dan Ali Larter punya wajah cantik khas bule, tapi dengan sendirinya kata cantik bersifat sangat relative dan diragukan untuk menjadi dasar pertimbangan.
Karena kategorinya adalah film action, maka dalam film harus banyak adegan aksi seperti, pertempuran (whether with gun, knife, and other weapon or with bare hands). Dan yg paling mengagumkan adalah, seberapapun banyak pertempuran yang terjadi, luka yang didapat, seberapapun lelah dan capek, tapi para wanita tetap cantik dan mulus tanpa cacat (how come? Dan pertanyaan jail dari teman menggelak tawa, “gue pengen tanya make up apa sih tuh yang dipake, oriflamme, paris, Marbella, mustika ratu atau apaan?).
Dan yang tetap tidak berubah dan akan masih tetap adalah kehadiran tokoh pria sebagai company, dalam Nemesis ada Matt yang akhirnya rela mati demi keselamatan rombongan dan juga karena sudah terinfeksi sih, dalam film ini muncul Chris Redfield yang juga kakak Claire Redfield sebagai juru kunci alias penunjuk jalan keluar dari kebuntuan dalam bangunan penjara penuh zombie (tentunya kalian paham maksud saya tentang ini).
Dan yang tetap tidak berubah dan akan masih tetap adalah kehadiran tokoh pria sebagai company, dalam Nemesis ada Matt yang akhirnya rela mati demi keselamatan rombongan dan juga karena sudah terinfeksi sih, dalam film ini muncul Chris Redfield yang juga kakak Claire Redfield sebagai juru kunci alias penunjuk jalan keluar dari kebuntuan dalam bangunan penjara penuh zombie (tentunya kalian paham maksud saya tentang ini).
Kemunculan Wenthworth Miller sebagai pemeran Chris menjadi salah satu alasan dari banyak saya, as women audience, untuk tidak kecewa dengan film ini. Secara, saya sudah jatuh cinta sejak kemunculannya di serial America; Prison Break dengan menghiasi seluruh badan dengan tattoo peta penjara. That Wenthworth Miller is extremely hot. Kapan dan dimana ya saya bisa dapet cowok kayak gitu? Whew!
Oke kembali ke topik, seakan menggambarkan kelemahan perempuan yang tidak bisa atau belum benar-benar dipercayakan untuk berperan utuh dalam film action, maka dihadirkanlah pemeran-pemeran pembantu penting pria. Dan yang menjadi sangat tipikal adalah lawannya yang melulu pria. …, (lupa namanya) yang juga pemimpin Umbrella Corporation, yang mendatangkan segala musibah ini. (Oh iya, ada yang sama kah ‘tergelitik’ dengan nama Umbrella Corporation?)
Baiklah, terlepas dari semua yang saya jabarkan diatas dan ‘kemustahilan’ serta ‘ketidakmasukakalan’ juga ‘kenihilan’ dalam film ini film ini termasuk film memuaskan untuk saya, bukan hanya karena ini adalah genre film yang paling saya gemari. Effect, sound, ditambah 3D, juga pemain yg HOT membuat saya tidak lagi memusingkan dan merasa menyesal dengan harga syok xxi penvil malam mingguan (hhaha).
Terakhir, this film is recommended. Happy watching!
No comments:
Post a Comment