Friday, October 8, 2010

.n.a.i.f.

sebuah pertanyaan datang menantang. adakah yang sanggup benar-benar mengatur kemana hati memberi rasa?
sungguh hati tidak dapat bercabang. seperti yang telah selama ini digembar-gemborkan bahwa cinta adalah agung.

lalu kemudian aku mengerti bahwasannya Bohong bila seorang manusia biasa bertutur mampu mengisi beberapa cinta dalam hatinya dengan porsi yang sama rata.
aku ragu!

Jangan paksakan sebuah pilihan!
Jangan paksakan untuk memilih!

Mengertilah betapa menderitanya anak manusia dipaksa mendustai bisikan hatinya.

Dan akankah pula merasa bahagia mendapati kasihnya jelas berpura-pura dan berkata dusta mencintai dan bertahan padahal yang dirasa hati hanya nestapa.

Pikir semua, diriku jalang bermain peran. terlalu sombong menantang dan menyulut bara. pikirnya aku mungkin telah hilang akal pikiran. buta mata. buta hati.

Lalu katakan!
siapa yang lebih dapat memahami diri dan hati ini?

Karena ketika hati telah berucap maka disitulah hati akan menetap.

naif bila ada yang bilang bahwa suatu ini adalah untuk kebaikannya, kebaikanmu, kebaikanku, kebaikan mereka, atau siapa.

Namun keegoisan dan kesombongan manusia semakin menjadi-jadi. merasa diri benar dan menunjuk yang lain salah. ada yang membela diri namun sadar salah. ada yang berusaha cari empati. ada yang mencerca tapi tak mengerti. ada yang bilang tak peduli tapi tetap mencibir. ada yang seakan acuh tapi tak henti cari tahu.

Tunjukkan yang sebenarnya!
karena makhluk yang satu ini terlalu payah untuk bisa memahami semua tekateki ini.


Seandainya rasa itu adalah wujud.....
December 5, 2009

No comments:

Post a Comment